Kerak
Telor Jadi Primadona di Jakarta Night Market
Betawi bukan hanya sekedar tentang
cerita superhero Si Pitung, orang-orangnya juga dikenal sebagai peracik makanan
tradisional yang kaya akan cita rasa khas Indonesia. Jajanan Betawi juga adalah
salah satu di antara jajanan tradisional Indonesia lainnya. Saat ini jajanan
khas Betawi ini dapat dengan mudah ditemui di festival Jakarta Night Market
yang diadakan tiap minggunya.
Siapa yang tidak tahu makanan khas
Betawi yang satu ini, yakni Kerak Telor. Kehadirannya seakan tidak pernah
terlewat saat festival Jakarta Night Market ini berlangsung. Makanan ini
terbuat dari bahan utama yaitu telur ayam / bebek, beras ketan putih, ebi,
parutan kelapa. Disertai dengan cabai merah, kencur, jahe sebagai bumbu
pelengkapnya. Mengapa dinamai kerak telor? Mungkin karena rupanya yang agak
sedikit gosong ini, jajanan ini sudah ada sejak masa penjajahan oleh Belanda.
Jajanan pengganjal perut ini berkisar seharga Rp.10.000 – Rp. 15.000 di Jakarta
Night Market.
Pedagang kerak telor asli Betawi,
Yanto, yang juga pedagang minuman khas Betawi Bir Pletok, menuturkan bahwa
ketertarikannya mengikuti festival Jakarta Night Market yang selalu dipadati
oleh pengunjung tersebut.
“Saya terbantu dengan adanya acara
yang dibuat sama Jokowi ini, saya ketiban rejeki banyak, alhamdulillah” tutur
Yanto.
Menurutnya, berdagang kue-kue khas
Betawi ini merupakan hal yang menyenangkan bagi warga asli Betawi. Tidak hanya
ingin mendapatkan untung namun, dengan menjual jajanan khas Betawi ini
merupakan hal yang dapat melestarikan kebudayaan Betawi itu sendiri. “Ternyata
masih banyak yang kangen sama jajanan Betawi, orang-orang yang datang ke Night
Market kebanyakan beli Kerak Telor dan tidak perlu menunggu adanya Pekan Raya
Jakarta (PRJ)” tuturnya.
Tidak hanya itu, Yanto juga sangat
tertarik untuk berdagang kue-kue kering Khas Betawi, seperti Kembang Goyang,
Biji Ketapang, Telor Gabus Keju, di kediamannya yang berada di Jakarta Timur.
No comments:
Post a Comment