Wednesday, November 6, 2013

Kerak Telor Jadi Primadona di Jakarta Night Market


Kerak Telor Jadi Primadona di Jakarta Night Market

Betawi bukan hanya sekedar tentang cerita superhero Si Pitung, orang-orangnya juga dikenal sebagai peracik makanan tradisional yang kaya akan cita rasa khas Indonesia. Jajanan Betawi juga adalah salah satu di antara jajanan tradisional Indonesia lainnya. Saat ini jajanan khas Betawi ini dapat dengan mudah ditemui di festival Jakarta Night Market yang diadakan tiap minggunya.

Siapa yang tidak tahu makanan khas Betawi yang satu ini, yakni Kerak Telor. Kehadirannya seakan tidak pernah terlewat saat festival Jakarta Night Market ini berlangsung. Makanan ini terbuat dari bahan utama yaitu telur ayam / bebek, beras ketan putih, ebi, parutan kelapa. Disertai dengan cabai merah, kencur, jahe sebagai bumbu pelengkapnya. Mengapa dinamai kerak telor? Mungkin karena rupanya yang agak sedikit gosong ini, jajanan ini sudah ada sejak masa penjajahan oleh Belanda. Jajanan pengganjal perut ini berkisar seharga Rp.10.000 – Rp. 15.000 di Jakarta Night Market.

Pedagang kerak telor asli Betawi, Yanto, yang juga pedagang minuman khas Betawi Bir Pletok, menuturkan bahwa ketertarikannya mengikuti festival Jakarta Night Market yang selalu dipadati oleh pengunjung tersebut.

“Saya terbantu dengan adanya acara yang dibuat sama Jokowi ini, saya ketiban rejeki banyak, alhamdulillah” tutur Yanto.

Menurutnya, berdagang kue-kue khas Betawi ini merupakan hal yang menyenangkan bagi warga asli Betawi. Tidak hanya ingin mendapatkan untung namun, dengan menjual jajanan khas Betawi ini merupakan hal yang dapat melestarikan kebudayaan Betawi itu sendiri. “Ternyata masih banyak yang kangen sama jajanan Betawi, orang-orang yang datang ke Night Market kebanyakan beli Kerak Telor dan tidak perlu menunggu adanya Pekan Raya Jakarta (PRJ)” tuturnya.

Tidak hanya itu, Yanto juga sangat tertarik untuk berdagang kue-kue kering Khas Betawi, seperti Kembang Goyang, Biji Ketapang, Telor Gabus Keju, di kediamannya yang berada di Jakarta Timur.

No comments:

Post a Comment